Desa Tak Punya Pembuangan, DLH Demak Jemput Sampah

Struktur Organisasi

Bupati Demak Eisti’anah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak untuk menjemput sampah di desa-desa yang tidak memiliki tempat pembuangan yang sesuai. Ini adalah upaya untuk memastikan bahwa masyarakat dapat membuang sampah mereka secara tepat dan tidak merusak lingkungan.

Dalam dialog dengan warga perwakilan di Kecamatan Karangawen, Bupati Eisti’anah memerintahkan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan di bidang kesehatan di Puskesmas Karangawen. Ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

Menurut Eisti’anah, pengelolaan sampah adalah masalah yang harus ditangani segera dan memerlukan kolaborasi dari berbagai sektor. Ia juga meminta agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Demak memberikan layanan penjemputan sampah hingga ke pelosok desa.

“Jika desa kesulitan mengelola sampah sendiri dan tidak memiliki tempat pembuangan yang memadai, kami akan meminta bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak untuk mengangkutnya. Di Demak, ada tim saber sampah dari DLH yang siap membantu dalam pengangkutan sampah,” ungkapnya.

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Demak adalah keterbatasan fasilitas pembuangan sampah. Hal ini terungkap dalam dialog antara Bupati dengan seorang warga, Nurfaizah dari Dusun Karangmalang, Desa Brambang, Kecamatan Karangawen.

Saat bertemu Bupati Eisti’anah, Nurfaizah mengungkapkan permasalahan di kampungnya, yaitu Dusun Karangmalang di Brambang. Masyarakat sering membuang sampah sembarangan di sungai dan sawah karena tidak ada tempat sampah besar. Ini menyebabkan banjir pada musim hujan karena saluran air dan selokan terhalang oleh sampah-sampah tersebut.

Dia menggambarkan desa ini sebagai tempat yang terpencil, dikelilingi sungai dan sawah. Perjalanan ke sana juga melibatkan bupati setempat. Selama kunjungan, dia menyaksikan pengelolaan sampah yang sangat buruk di Dusun Karangmalang.

Masalah sampah di lingkungan kita masih belum teratasi, terutama karena kesadaran masyarakat yang kurang. Pampers dan sampah lainnya sering dibuang sembarangan, bahkan di selokan depan rumah. Kejadian ini menyebabkan banjir yang merendam rumah-rumah warga. Ini adalah masalah yang membuat kita lelah. Bagaimana cara mengatasi masalah ini dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan? Nurfaizah mengeluhkan hal ini kepada Bupati Demak.

Setelah mendengar keluhan warga tentang masalah sampah, Bupati Demak, Eisti’anah, segera memberikan tanggapan. Ia menyadari bahwa kurangnya fasilitas pengelolaan sampah di desa sudah menjadi masalah kronis sejak dulu hingga saat ini. Menurut Bupati, walaupun masalah ini dapat terselesaikan dengan mudah, namun akan menjadi lebih sulit jika masyarakat tidak memiliki kesadaran yang sama.

Harapannya adalah agar masyarakat di Kabupaten Demak secara bersama-sama menyadari dan menjadi agen perubahan baik untuk diri mereka sendiri maupun lingkungannya.

Menyadarkan masyarakat adalah tugas yang paling sulit. Mungkin karena ancamannya kurang tegas? Apakah perlu sumpah dan hukuman karma untuk membuat mereka sadar? Namun pada akhirnya, setiap orang harus sadar dan bertanggung jawab atas lingkungan sendiri. Dalam setiap desa, kepala desa akan menyediakan tempat sampah di setiap RT/RW. Inilah pentingnya kerja bakti. Jika ada warga yang tidak dapat berpartisipasi karena alasan pekerjaan atau kesibukan lainnya, mereka dapat membayar iuran bulanan untuk kebersihan demi lingkungan bersama.